Kerajaan Koto Alang adalah
sebuah kerajaan yang berdiri di atas keruntuhan Kerajaan
Kandis di Kuantan Singingi (Riau) sekitar abad 2
Masehi.
Berdasarkan Tambo Kenegerian Koto
Lubuk Jambi Gajah Tunggal, kerajaan Koto Alang adalah pengembangan dari Kerajaan
Kandis, “Pada masa jayanya Kerajaan Kandis banyak terjadi perebutan kekuasaan
dari orang-orang yang merasa mampu, mereka ingin merebut kekuasaan dan akhirnya
memisahkan diri dari Kerajaan Kandis,” kata Datuk Tomo. Maka berdirilah Kerajan
Koto Alang pada tahun ke 2 M, Rajanya bergelar Aur Kuning, ia mempunyai Patih
(Wakil Raja) dan Temenggung (Penasehat Raja).
“Berdirinya Kerajaan Koto Alang
maka terjadilah perebutan kekuasaan antar kerajaan,” Maka pada tahun 6 M
Kerajaan Kandis menyerang Kerajaan Koto Alang. Dimenangkan Kerajaan Kandis.
Raja Aur Kuning melarikan diri ke Jambi, ”Itulah asal usul nama Sungai Salo
yang berarti Raja bukak selo—buka sila, di Dusun Botuang.” Karena tidak mau
tunduk di bawah pemerintahan Kerajaan Kandis, Patih dan Temenggung melarikan
diri ke arah Barat menuju Gunung Merapi (Sumatera Barat) dan mereka berganti
nama, Patih menjadi Datuk Perpatih nan Sebatang dan Temenggung menjadi Datuk
Ketemenggungan, ”Kedua tokoh inilah yang menjadi tokoh adat legendaris
Minangkabau.” ungkap Datuk Tomo.
Peninggalan Raja Aur Kuning saat
ini masi bisa ditemukan yaitu berupa Mustika Gajah sebesar bola pingpong, yang
ditemukan Raja Aur Kuning di dalam kepala Gajah Tunggal sewaktu Raja Aur Kuning
mengalahkan Gajah Tunggal—karena mempunyai satu gading, dibunuh dengan
menggunakan Lembing Sogar Jantan. ”Tempat Raja Aur Kuning membunuh Gajah
Tunggal itu kini bernama Lopak Gajah Mati yang terdapat disebelah selatan Pasar
Lubuk Jambi, Mustika Gajah dan Gading Tunggal, masih saya simpan, kecuali
Gading Tunggal yang telah dijual salah seorang keluarga saya, ketika saya tidak
berda dikampung pada tahun 1976, sangat disayangkan,” kata Datuk berjanggut
ini. Sungai yang mengalir disamping Lopak Gajah Mati tersebut dinamakan dengan
Batang Simujur, yang berarti mujur/beruntung membunuh gajah tersebut.
Prof. Suwardi. MS, seorang
sejarawan Riau, pernah malakukan penelusuran dengan Datuk Tomo tentang Kerajaan
Kandis dan Kerajaan Koto Alang, dan terhenti karena sesuatu hal, ”Kerajaan
Kandis memang ada diceritakan sekilas di dalam Kitab Negara Kertagama, Kerajaan
Kandis itu berada di Rantau Kuantan, penelusuran ini terhenti dengan kendala
SDM dan dana,” terang Suwardi. Sampai tulisan ini terbit belum ada pembenahan
terhadap situs bersejarah yang terdapat di Dusun Botuang, Desa Sangau, Kec.
Kuantan Mudik, Kab. Kuansing, Provinsi Riau tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar